Colo atau Solo? Yang Mana yang Terbaik?

[Babette Terresa]

Saat aplikasi beralih ke colocation server, information baru tetap berkembang, dan sejalan pengguna/pelanggan/klien jadi lebih mobile, bisnis perlu mengembangkan strategi pusat knowledge mereka untuk ikuti tren. Pusat information adalah bagian perlu dari trick perusahaan sementara ini. Masalah bersama banyak usaha adalah mereka idamkan ini:

Server Terjangkau

Tapi yang kerap berlangsung adalah mereka berakhir dengan ini: pusat data besar, kosong, mahal yang akhirnya digunakan sebagai lapangan sepak bola didalam ruangan. Perencanaan kapasitas sulit. Tidak tersedia pertanyaan berkenaan itu. Sangat sulit bagi banyak perusahaan rintisan baru yang punya tuntutan yang meningkat tetapi sedikit atau tidak ada keahlian tekhnis tentang cara menskalakan infrastruktur mereka bersama dengan benar. Bayangkan seberapa besar waralaba aplikasi "Angry Birds" jikalau infrastrukturnya tidak dapat ditingkatkan secepat itu.

Perencanaan pusat data: Dulu vs. Sekarang.

Kenyataan bagi banyak bisnis adalah lanskap selagi ini jadi jauh lebih sukar untuk merencanakan berapa banyak kapasitas yang dibutuhkan lebih dari satu bulan dari sekarang sampai sesingkat dan secepat beberapa minggu dari sekarang. Sebelum aplikasi berbasis cloud menjadi sesuatu, kita mempunyai satu aplikasi tunggal per server dan usaha mampu dengan lebih gampang memprediksi berapa banyak aplikasi yang mereka perlukan berdasarkan tingkat perkembangan mereka. Tapi saat ini seutuhnya berubah…

Antara virtualisasi, proliferasi aplikasi, dan hanya pertumbuhan information yang luar biasa, seluruh faktor ini membawa dampak sangat sukar untuk memperkirakan trick yang koheren dan akurat untuk perencanaan kapasitas. Karenanya, pusat knowledge yang diilhami oleh sepak bola.

Selain keamanan dan biaya, salah satu segi utama yang wajib diperhatikan oleh bisnis adalah fleksibilitas.

Yang dimaksud bersama fleksibilitas adalah dikala Anda membangun tipe pusat knowledge (terutama jenis biaya), akan susah untuk perhitungkan kegunaan fleksibilitas. Dalam lebih dari satu kasus, membangun pusat data dapat jadi modular dengan cara yang sangat mungkin sebagian fleksibilitas itu, namun, saat Anda bicara perihal fleksibilitas: opsi colocation tidak menyimpang cbtp terlalu jauh.

Colocation adalah praktik terbaik industri yang paling dikenal bagi bisnis untuk menempatkan infrastruktur dan peralatan TI di lingkungan yang sanggup bersama dengan enteng dipelihara, agar mengoptimalkan masa mengfungsikan perangkat kerasnya. Pusat data menawarkan banyak kegunaan bagi organisasi dan bisnis, terhitung bandwidth dan konektivitas yang lebih baik, bersama latensi yang lebih rendah, pilihan penyedia layanan yang lebih luas, tingkat keamanan yang lebih tinggi, dan yang paling utama aliran kekuatan dan suplai pendinginan yang konsisten. Yang terakhir ini terlalu sukar untuk dicapai dan dipelihara bersama dengan pusat information internal.

Pertimbangan lain disaat menyewa daripada miliki peralatan server yang mampu berfaedah adalah kebutuhan untuk punyai kepadatan variabel (berapa banyak energi per kaki persegi yang Anda perlukan). Selain memiliki kapasitas penyimpanan dan alokasi area yang semi-dapat diprediksi, pilih keseimbangan daya yang pas bisa menjadi tantangan, yang sanggup beragam sampai tingkat tertentu setiap kali Anda mengumpulkan dan menumpuk peralatan baru. Banyak pusat data lama yang dimiliki secara internal berasal dari perusahaan perusahaan yang masih bekerja terhadap prosedur lama yang barangkali tidak sanggup disediakan bersama cepat.